Rabu, 29 April 2015

Kesalahan



“Phi, hari ini kamu kelihatan murung”, Ara menyeruput es cokelat dari sedotan.
Di sudut kedai dekat kantor, Ephi dan Ara sedang duduk berhadapan. Dua perempuan yang menjalin pertemanan sejak SMA. Keduanya yang kini bernaung di satu atap kerja, tak mau menyebut hubungan mereka sebagai sahabat. Terlalu mainstream, Ephi bilang. Terlalu banyak ‘gak enakan’. Cukup teman.
“Hmm” gumaman yang tak jelas apa maksudnya.
Jika Ara seorang sahabat, maka ia akan melanjutkan dengan 'Ayoh cerita'. Tapi hanya tepukan lembut tangannya di bahu Ephi.
“Saya sudah buat orang lain susah Ra” Ephi pun mengeluarkan batu yang bercokol di hatinya.
Ada hening yang lama setelah itu. Ara memandang keluar lewat jendela di samping kanannya. Seakan mencari kalimat peneduh yang tepat untuk teman di depannya.
“Kenapa perbuatan baik yang kamu lakukan malah kamu anggap buat orang lain susah. Enggaklah Phi. Semuanya baik-baik aja” Ara menatap lurus ke mata Ephi.
“Emm, andai yang ngomong gitu dia, mesti saya sudah tenang sekarang” Ephi menunduk. Lesu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar