Selasa, 05 Mei 2015

Awalnya

Di kamar kos, 22.33

Aku duduk di depan laptopku yang menyala. Saat teman-teman di kos sudah terlelap, aku dipaksa membuka mata untuk net meeting di skype dengan panitia inti sebuah acara kampus. Hal yang membuatku sangat harus ada di net meeting ini adalah karena aku menjadi penanggung jawab sponsorship. Tugas utamanya mencari sponsor sebanyak-banyaknya demi mendukung berlangsungnya acara kami. Meskipun ada lima sponsor yang sudah acc dan beberapa sudah ‘cair’, tapi seminggu menjelang acara rasanya memang harus benar-benar dicek ulang.

Salim F. : oke. Konsumsi fix. Next, Sponsor. Nin?
Ranina A. : Oke, thanks pak Kapel. Tak mulai dari yg fix yak. Cofflatte kasih 150 cup buat di coffe breaknya. BakeryShop kasih muffinnya. Harian Kotaku kasih gratis, cuma kolom liputan pasca acara *gpp lah ya, drpd pke syarat kmrn*. TeloMalang kasih goodiebag buat pemateri sama guestarnya. Queque kasih kucuran dana segar booooo’ *kipas2 duit 2jt* :D
Salim F. : Alhamdulillaaaaaaaaaaah... *sujud syukur*, lanjut2...
Ranina A. : Bahagia banget yo Sal. Nah yg masih ngawang ngga jelas InDigital. Ribet, banyak syarat. ...
Salim F. : bla bla bla ...

Sambil mengetik laporan sponsor, ada notif dari facebookku. Kuintip sebentar, permintaan pertemanan dan 1 pesan. Aku selesaikan laporanku ke Salim, lalu pindah tab ke facebook. Aku buka permintaan pertemanan, dari orang baru. Foto cowok. Dia bukan teman kampus, SMA juga bukan. Nggak ada mutual friendnya. Aku abaika nsebentar, untuk cek pesan. Hah, dari orang yang sama? Bunyinya:

Hai Ranina. Aku Miku. Aku pengen banget jadi temenmu. Mau yah, yah? :D

Oke, cenderung alay sih. Tapi kok bisa bikin aku senyum sendiri gini. Lucu nih orang, pedenya itu loh.

Lima belas menit berlalu, net meeting diakhiri. Ah, akhirnya.

Aku balas pesannya.
Hai Miku. Oke, aku mau :D Salam kenal. Nina*bungkukkan badan*

Aku terima permintaan pertemanannya. Teman baru. Miku A.
Oh baru sadar, inisial nama belakang kita sama, for A.

Dua mataku sudah tak kuasa menahan kantuk. Aku sign out kan semuanya. Shut down.
Aku merebahkan diri di kasur, menarik selimut dan memejamkan mata, sebentar, lalu membuka lagi dan tersenyum. Ingat teman baru, yang lucu. Miku.

Itulah awal kami kenal, awal yang masih sangat lama menemui akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar