Selasa, 05 Mei 2015

Serak

Senin kedua, 07.35.

Kami sudah sampai di kantor, waktu yang cukup pagi menuju waktu masuk seharusnya. Meski tadi sebelum berangkat ke kantor, butuh waktu lama untuk membubuhkan concealer di bawah garis mataku.

Diak membuka pintu ruangan, sudah ada Miku disana, di tempat duduknya. Seperti biasa, pandangannya tak lepas dari monitor Pc.

"Pagi bang" sapa Diak kepadanya.
"Pagi semuanya" balasmu dengan melempar senyum kepada kami. Aku termasuk nih ya :p

Aku menaruh tas di meja, dan berjalan ke dekat jendela. Menyusuri setiap sudut yang terlihat dari lantai lima gedung ini. Kalau di rumah, masih setengah enam, pagi yang tenang. Lain hal di sini, sudah ramai lalu lalang kendaraan.

Terdengar ketuk pintu kaca, dan dibuka.
Mbak Cita masuk ke ruangan, "Jam segini, ruangan udah lengkap isinya, ada apa ini?" tanya mbak Cita, sedikit heran.
"Hehe, Senin mbak, semangatnya kudu dari pagi" jawab Diak, yang dengan akrabnya menyapa mbak Cita tidak dengan kata 'bu' di depannya.
"Oke wes Di" mbak Cita sepakat. "Nin, ngapain di kaca gitu?" mbak Cita menghampiriku.
"Liatin suasana di luar" jawabku.
"Eh, kenapa suaramu jadi serak habis gitu?" mbak Cita kaget.
"Iyah" aku menjawab singkat, dengan suara yang bersisa hanya lima persen saja.
"Gimana suara gak habis mbak, kemarin nyanyi dua ratus lagu" seloroh Diak.
Semua tertawa, juga kamu.
"Sebenernya dua ratus lagu juga dilibas, nggak akan serak, kalo semalem gak ditambahin na..."
"Mil!" aku menoleh seketika, memotong -mengehentikan kalimat Milana, menatapnya lekat, isyaratkan 'jangan dek'.
Milana mengerti, dari wajahnya tampak menyesal akibat keceplosan yang nyaris saja ia lakukan.
Semua diam, hening.
Mbak Cita seolah mengerti situasinya. Ia alihkan pembicaraan.

"Oh ya, Diak kemarin sempet poto-poto ya? Aku minta filenya dong" pinta mbak Cita.
Memang sejak tiba disini, Diak tak jauh-jauh dari SLRnya. Dan terlihat lebih sering menggantungkan kameranya ketika acara gathering kemarin.Meski hanya sebagai selingan di saat jeda antar lagu yang kami bawakan.

"Oke mbak, nanti dicopiin. Aku bawa kok"  menunjukkan camera casenya.
"Thanks"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar