Selasa, 05 Mei 2015

Of Course

Di cafe tak jauh dari apartment, 16.30.

"Jadi, kamu ambil kerjaan itu gara-gara mau nemuin dia?" tanya Kika -sahabatku- penuh selidik.
Aku ceritakan rencana keberangkatanku untuk tawaran pekerjaan dari Diak.
"Eh, nggak lah. Kerjaan itu murni tujuan dan tugas utama. Feenya lumayan, lumayan gede, hehe"
"Buat adek-adek. Terus (dia)?" masih menyelidik sambil menyuapkan brownies cokelat pesanannya.
"Terus apa? Yah, nanti liat waktu deh, nyari"
"Tujuan kedua ye?" godanya.
"Haha, of course" kerlingku ;)

Di panggung tengah cafe, tengah bersiap penampil live music accoustic.
Check. check. satu. dua. tiga.
Check mic.

"Kalo gak ketemu?"
"Ah, kamu Ka. Suka nantangin kemungkinan buruk deh" selorohku yang dia sambut dengan gelak tawa.
"Ketemu kok" yakinnya sambil menatapku.
"You're bestfriend, ever, Ka" jawabku sambil menaruh sendok di cup es krim vanila ku.

Mas vokalis sudah siap di depan mic, lengkap dengan gitar di pangkuan.

"Balik yuk, sore"
"Go!"

melupakan tak akan mudah
walau kau telah yakin merelakan
lihat nanti, lihat sendiri
saat waktu yang ditentukan datang
saat bertemu lagi yang telah hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar