Kamis, 07 Mei 2015

Pedih



Satu serpihan kaca itu
Yang pecah karena getar rasa yang marah
Telah menggores indah ujung jemari telunjukku
Cairan merah itu tak henti menetes
Aku berusaha mengusir ketirku
Dengan mengibas keras tanganku
Tapi ternyata semakin membuatku ngeri melihat cipratnya di lantai

Baru setelah enam jam
Aku melihatnya tenang
Tapi masih menganga menantangku
Goresan beku yang dalam membiru

Makin pedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar