Selasa, 05 Mei 2015

Larut

Ruangan, 12.34 waktu istirahat.

Di ruangan hanya ada kami bertiga, aku Diak dan Milana. Lima belas menit yang lalu kami kembali dari mushola dan sudah dalam keadaan perut terisi.
Kamu sedang ijin pulang sebentar, dan akan kembali ketika waktu masuk tiba.

Aku sedang duduk menghadap jendela, dengan headset putih menggantung di kedua telinga, terhubung dengan iPod.
Milana sedang asyik nonton film, entah apa judulnya, dari laptopnya.
Diak yang tampak bosan, menghampiriku lalu mengintip layar iPodku.
Aku yang saat itu sedang memutar Dan-nya So7 yang dicover Terry, mendongakkan kepala ke arahnya.

"Kenapa cewek lagi galau malah sukanya dengerin lagu galau?" Diak berkomentar.

Eh, aku seketika melirik layar iPod, lagu galau?

Aku dan Milana terdiam, menghentikan sejenak aktifitas kami.
Berpikir, tentang pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Diak.

"Harusnya?" aku melepas headsetku.
"Kenapa gak dengerin lagu yang bikin semangat, ceria, yah semacam itu lah" Diak beropini.
"Eumm" Milana akan berkomentar, "kalo aku sih, sukanya dengerin lagu slow, gak tau kenapa"
"Pengen nikmatin dek", aku menambahkan, "nikmatin rasa itu, didukung sama lagu-lagu macam itu"
"Kenapa malah dinikmatin?"
"..." nggak ada yang bisa jawab. Gak tau ah Di.
"Emang apa jadinya kalo tetep dipaksa dengerin lagu ceria? misal Masih Ada-nya Ello"

Ihh, opo sih Diak iki.

"Kayaknya kalo dipaksa bakalan tambah kacau perasaannya" aku berpendapat.
"Iyo lah Di, gak sejalan nah sama apa yang dirasain" Milana nambahin.
"Haha, bisa ya. Gitu ii apa gak tambah larut sama galaunya?"
"Itu maunya" jawabku dan Milana berbarengan.
"Hhh... aneh. Mainnya pake perasaan sih ya"

Aku dan Milana menggumpal senyum ke arahnya. Lalu kembali ke aktifitas kami sebelumnya. Aku memasang headsetku lagi, dan melanjutkan memanjakan larutan perasaan yang masih tak menentu ini. Milana melanjutkan nonton filmnya. Sementara Diak keluar ruangan, entah kemana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar