Selasa, 05 Mei 2015

Simple Magic

Jam istirahat siang, kita lewatkan duduk santai di rumput taman kantor, kantormu.
Tidak panas kok, diatasnya dirambati sulur-sulur tanaman markisa.
Sangat rindang, untuk ukuran taman di lantai 5 gedung ini.

"Gak apa nih kamu duduk di rumputan kaya gini?"
"Gak apa, gini aja"
"Rokmu kotor ntar?"
Aku menggeleng. "Santai aja"
"Capek yah Neng?" tanyamu sambil meluruskan kaki.
"Hmm, sedikit. Namanya kerja Kang" jawabku ringan.

Tercipta hening di antara kami sesaat.
Aku tenggelam dalam lelahku setelah seminggu ini bergelut dengan software, lagi dan lagi.
Sementara kamu, tengah sibuk dalam pikiranmu, entah sedang memikirkan apa.

"Ahaaa!" serumu tiba-tiba.
"Kenapa ee?"
"Nin, do you like magic?"
"Magic?" memastikan apa yang baru saja ku dengar.
"Yes, sulap" kamu meyakinkan.
"..." aku masih bingung.
"I have one for you, dear. Simple magic. Dan kamu bisa melakukannya juga" lanjutmu penuh semangat.
"Whaaa, apa tuh, apa? Mau dong" aku tak kalah antusias.
"Oke, tapi ada syaratnya"
"Pake syarat segala, apa emang?"
"Di sulap ini, kamu harus fokus, tenang, dan jangan buru-buru" jelasnya.
"Fokus, tenang, gak boleh buru-buru" ulangku.
Kami mengangguk bersamaan.
"Sipp" tegasmu.

Kamu berpindah duduk bersila tepat di depanku. Dekat. Dua lutut kita beradu.

"Jadi gini, aku contohin dulu yah, nanti kamu tirukan"
"Siap Kang"
"Ah, jangan 'kang' dong. Master" guraumu dengan senyum mengembang.
"Haha, siap Master"
"Pertama, kamu angkat tangan kiri, telapaknya tempel di kening" jelasmu sambil memperagakan.
"Lihat dan fokuslah ke arah depan. Lebih lama."
"Lalu?" buruku penasaran.
"Lalu, searah tegak lurus alias menyamping, lewatkan tangan kananmu di belakangnya, di belakang punggung tangan kirimu. Lewatkan pelaaan sekali. Amat pelan. Please try!" katamu mengakhiri.
"Nah, apa yang terjadi?" aku menunggu kelanjutannya.
"Please try!" suruhmu lagi, tak hiraukan pertanyaanku.
"Oh, oke" kataku.

Aku melakukan petunjuk yang ia berikan. Tenang dan fokus.
Pada langkah terakhir, aku perlahan melewatkan tangan kananku. Pelaaan sekali. Seperti yang ia katakan. Dan ...

"Hah, I'm feel that!" seruku, antara heran, excited dan entah apa. Karena telah berhasil melakukannya.

Dia tertawa, bahagia. Aku juga.
"Tanganku,,, kok bisa yah" kataku masih dengan keheranan.
"You did it, sayang"

Masih nggak percaya, aku coba berkali-kali sulap kecil itu. Kamu tertawa melihat tingkahku, kamu sering bilangnya, polos.

"Keren ih simple magic nya, belajar dimana?" tanyaku penasaran.
"Kapan itu baca buku, komik sih, ada ini, sulap yang barusan. Buat sedikit hibur kamu" katamu sambil mengguncang pelan pundakku. Menatapku dengan senyum, tulus sekali.
"Thanks sayang" balasku dengan senyum pula.
"Sama-sama Nin"

Duh, pengen tak peluk aja orang satu di depanku ini.

"Komik, apa judulnya? Pinjem po'o" mohonku.
"Besok aku bawain, judulnya ..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar